“Be A Superspeedy, The World in Your Hand”



Pada suatu hari yang tenang di TelkomCity, tiba-tiba saja muncul lima buah pesawat berbentuk seperti piring melayang-layang di atas langit TelkomCity.
Ternyata, lima pesawat tersebut berisi alien-alien dari Planet Gagarin yang hendak menyerang TelkomCity. Alien-alien tersebut bertujuan untuk menguasai TelkomCity yang terkenal memiliki sumber daya energi yang sangat besar. Diketahui bahwa alien-alien tersebut memiliki teknologi yang canggih.
 

     "Superspeddy, saya sebagai Walikota dan segenap masyarakat TelkomCity mempercayakan kamu untuk menjalankan tugas ini. Dengan kemampuan yang kamu ada kami percayakan sepenuhnya kepada kanu "S2"(sebutan singkat untuk Superspeddy)".

     "Siap pak Walikota, saya akan menjalankan tugasku dengan semampu ku. Ini demi kenyamanan masyarakat TelkomCity".
     Setibanya di laut Indonesia Wifi , lima pesawat yang berisi alien-alien dari Planet Gagarin sudah mengambil kecanggihan dari laut Indonesia Wifi. Namun, dengan sigap S2 terus menggebor para alien-alien yang tidak bertanggungjawab mengambil informasi tersebut dengan menggantikannya dengan perlengkapan yang kotor.
     "Hei, kamu alien Gatu (alien Gagarin Satu), mengapa engkau melakukan ini semua. Apa di planet mu tidak memiliki keampuhan dari laut ini. Padahal Planet kamu sudah begitu canggih, kata S2 sambil menujuk Gatu dengan tangan Usee TV yang mampu melihat dengan mata tertutup."
     "Kami akan menguasai TelkomCity. Dengan peralatan yang telah kami miliki selam ini, kami akan mudah mengalahkanmu S2N (sebutan Superspeedy bagi para alien “Superspeddy Norak”, kata Gada (Alien Gagarin dua) dengan tetap mengimbil laut Indonesia Wifi.
     “Hei kamu Gada, gak akan ku biarkan kamu semudah itu mengambilnya,.. yaaaach dengan kekuatan Telkom Speedy, berubah menjadi Qbaca yang akan membaca pikiran kalian semua.”.
     Telkom Vision otmomatic goes, . . . . Buaaarrrr,,.”.
     Pertarungan antara alien-alien maupun S2 kian mengobrak abrik dunia TelkomCity, satu demi satu alien telah dimusnahkan oleh S2 dengan Telkom Speedy yang mampu memilih kekuatan dengan cepat, dengan bantuan Qbaca yang mampu membaca pikiran alien-alien melalui Usee TV. Ketika 5 alien tersebut telah dikalahkan oleh S2 si badan kekar dengan kecepatan seperti badai, nampak penyerangan dari belakang terjadi. S2 tak sempat menghindar dari serangan yang datang secara tiba-tiba. S2 terbawa arus hitam pekat yang entah dibawahnya kemana.
     “Apalagi ini, aku harus menyelamatkan TelkomCity ini, tugas ku harus tetap dilaksanakan. Perintah yang ku pegang harus ku tepati, mata tertutup dengan menggunakan Usee TV untuk melihat kebelakan dengan tangannya”.
     Nampaknya pesawat para alien tersebut mengalami perubahan, sehingga lima pesawat tersebut bergabung dan membentuk Pegaga (pesawat alien gabungan). Dengan hati yang ada seperti Melon Indonesia akhirnya S2 keluar dari genggaman serbuk hitam.
     “Ooooo ternyata kamu Pegaga, aku tak habis pikir kamu diperlakukan seperti ini, kaget melihat pesawat lima alien tersebut berubah wujud gabungan menjadi Pegaga”.
     “Jangan banyak basa-basi­ kamu ayo lawan aku kalu kamu berani, dengan kesombongannya”.
     “Aku tau kamu pasti telah dirancang sebagai mana mestinya dan aku pun tau kamu tidak akan melawanku. Oleh sebab itu ciiiiaaaaaaccchh, berubah S2I (Superspeedy Indonesia)”.
     “Jurus Telkomsel ccciiiaaacchh (masih menggunakan Usee TV)”.
     “ggeeellllleeeeeeeeeeeeegggaaaarrrrrrrrrrrrrrr . . . . . . .
     “Seranganmu sia-sia S2N, senyum kepada S2 dengan santainya”.
     “Tidak mungkin, OK baiklah dengan kekuatan ku yang ada senua akan ku serang kamu Pegaga, Telkomsel, Telkom Speedy, Speedy Monitoring, Indonesia Wifi, Telkom Flexi, Usee TV, Qbaca, Konten Speedy, Telkom Vision dan Melon Indonesia. Wiwiwiwiwiwinnnggggg”.
     Dengan kekuatan S2 yang dikeluarkannya perubahan terjadi pada Superspeedy Indonesia berganti menjadi S2N (Superspeedy Nusantara) yang mampu menjelajah ke seluruh pelosok TelkomCity, dengan kecanggihan yang dimiliki akhirnya, S2 dapat mengalahkan Pegaga dari tangan S2. Kini walikota menganugerahkan penghargaan kepada S2 dan sorak sorai menggerumuh di pelataran gedung walikota.
     Kini masayrakat dapat melakukan semua kegiatan dengan tenang dan damai.
     SELESAI….

Jembatan Ampera Tempo Dulu

Jembatan Ampera Tempo Dulu
Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.